Sabtu, 29 Mei 2010
Politik dan Bisnis
Adakah beda antara pelaku politik dan pelaku bisnis? Menurut saya sama saja. Hal ini didasarkan pada beberapa hal, yakni kesamaan:
1. Orientasi keuntungan
Politik mengedepankan keuntungan. Entah bagi pihak yang melakukan praktek politk, maupun untuk tujuan yang lebih luas. Tapi jelas, pelaku politik punya keinginan mencapai tujuan. Tujuan dapat berupa kewenangan memerintah (baca: kekuasaan), citra diri sebagai pemimpin, maupun lainnya (bahkan mungkin kekayaan).
Adapun bisnis, meskipun orang lebih cenderung mengaitkannya dengan uang, tak dapat disangkal itulah bagian dari keuntungan. Kadang, dengan bisnis yang maju juga menjadi penyebab mendapat akses kekuasaan.
2. Punya strategi
Tentu, keduanya memiliki tak maupun tik (baca: tak-tik, he..he..) dalam mencapai tujuannya. Semua sumber daya yang dimiliki dikerahkan untuk mencapai keinginan. Entah, itu mungkin dikatakan modal dalam bidang bisnis.Bagi politik, modal juga perlu. Sangat sedikit orang yang menjadi pemimpin pemerintahan atau wakil rakyat dipilih memang karena kompetensinya. Modal tampang, uang, keturunan, sampai kolega pasti dikerahkan.
Sama dengan bisnis. Bisnis juga nggak bisa modal dengkul. Meskipun bisa meminjam dari bank, tentu perlu bukti sebagai jaminan. Sama dengan politik. Meski tak punya modal uang, bisa juga jadi caleg asal memberikan keuntungan bagi penaruh modal: kebijakan de el el.
Ada yang lain nggak? Kayaknya ada. Tapi sudahlah, itu juga sudah cukup. Yang terpenting adalah niat. Tak selamanya politik itu buruk. Pun, tak selamanya bisnis itu jelek. Bergantung pada niatnya.
Politik dapat membawa kebaikan bagi rakyat, pun demikian dengan bisnis. Asalkan, ada keinginan luhur dan didasarkan pada sistem politik yang etis, benar, dan tak memihak kejahatan (halah, bahasanya gini banget. Kacau, Bro…).
Eh, udah dulu ah. Tujuan kali ini cuma posting aja. Hitung-hitung refreshing, beberapa lama nggan nulis bebas kayak gini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar